LASIK Mata untuk Anak Kecil: Solusi Dini atau Risiko yang Tak Perlu?

LASIK Mata untuk Anak Kecil: Solusi Dini atau Risiko yang Tak Perlu?
source: detik.net.id
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi medis semakin pesat, termasuk dalam bidang kesehatan mata. Salah satu prosedur yang cukup populer adalah LASIK mata, yaitu singkatan dari Laser-Assisted In Situ Keratomileusis, yang digunakan untuk mengoreksi gangguan refraksi seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat, dan silinder. Namun, muncul pertanyaan penting di tengah masyarakat: apakah tindakan LASIK mata aman dan diperlukan bagi anak kecil yang mengalami rabun jauh sejak usia dini?

Pertanyaan ini menjadi relevan karena semakin banyak anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan akibat penggunaan gadget berlebihan, membaca terlalu dekat, atau faktor genetik. Pada pandangan pertama, prosedur LASIK mata tampak menjanjikan sebagai solusi cepat untuk mengatasi rabun jauh. Namun, ketika menyangkut anak kecil, terdapat berbagai aspek ilmiah, medis, dan etis yang perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum mengambil keputusan.

Apa Itu LASIK Mata?

LASIK mata adalah prosedur bedah refraktif yang dilakukan dengan bantuan sinar laser untuk mengubah bentuk kornea agar cahaya yang masuk ke mata bisa difokuskan langsung ke retina. Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kebutuhan seseorang terhadap kacamata atau lensa kontak.

Secara teknis, LASIK dilakukan dengan cara membuat flap tipis di bagian luar kornea, kemudian jaringan kornea di bawah flap tersebut dibentuk ulang menggunakan laser excimer. Setelah itu, flap dikembalikan ke tempat semula tanpa memerlukan jahitan.

Prosedur ini terbukti aman dan efektif bagi orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun dan memiliki kondisi mata yang stabil setidaknya selama satu hingga dua tahun terakhir. Namun bagaimana jika pasiennya adalah anak-anak?

Mengapa LASIK Tidak Dianjurkan untuk Anak Kecil?

1. Mata Anak Masih Berkembang

Salah satu alasan utama mengapa LASIK mata tidak dianjurkan untuk anak-anak adalah karena sistem visual mereka masih berkembang. Umumnya, perubahan refraksi mata (seperti bertambahnya rabun jauh) bisa terus berlangsung hingga usia 18-21 tahun. Jika dilakukan terlalu dini, hasil LASIK bisa bersifat sementara karena mata anak masih bisa berubah seiring waktu, yang berarti rabun jauh bisa muncul kembali meski telah menjalani prosedur tersebut.

2. Risiko dan Efek Samping

Walaupun tergolong aman bagi orang dewasa, LASIK tetaplah prosedur bedah yang memiliki risiko, seperti mata kering, silau, halo saat melihat cahaya di malam hari, hingga infeksi. Risiko ini menjadi lebih tinggi pada anak-anak karena mereka belum memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan sensasi tidak nyaman secara akurat seperti orang dewasa. Selain itu, mereka mungkin juga kesulitan mengikuti instruksi sebelum, selama, dan setelah prosedur.

3. Belum Mendapat Persetujuan Regulator untuk Anak

Hingga saat ini, FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat belum memberikan persetujuan penggunaan LASIK untuk anak-anak. Hal ini karena belum banyak studi jangka panjang mengenai keamanan dan efektivitas LASIK pada kelompok usia tersebut.

Saran Terbaik untuk Anak dengan Rabun Jauh

Jika sobat memiliki anak yang mengalami rabun jauh sejak usia dini, ada beberapa langkah yang bisa diambil sebagai solusi yang aman dan efektif:

1. Gunakan Kacamata atau Lensa Kontak yang Sesuai

Kacamata masih menjadi pilihan utama untuk mengoreksi rabun jauh pada anak-anak. Pilih kacamata dengan lensa ringan dan bingkai yang nyaman agar anak tidak merasa terganggu dalam beraktivitas.

2. Terapkan Aturan 20-20-20

Untuk mencegah mata semakin lelah dan memperparah rabun, ajarkan anak aturan 20-20-20, yaitu: setiap 20 menit melihat layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).

3. Periksa Mata Secara Berkala

Lakukan pemeriksaan mata rutin minimal setahun sekali untuk memantau perkembangan kondisi mata anak. Jika terjadi perubahan signifikan, dokter mata bisa menyesuaikan resep kacamata dan memberikan saran lain.

4. Pertimbangkan Terapi Myopia Control

Kini tersedia berbagai metode kontrol rabun jauh (myopia control) seperti lensa ortho-k (orthokeratology), atropin tetes mata dosis rendah, dan lensa khusus yang dapat memperlambat progresivitas rabun pada anak. Konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk metode yang paling cocok.

5. Pola Hidup Sehat dan Aktivitas Outdoor

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang lebih banyak bermain di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah mengalami rabun jauh. Sinar matahari alami membantu perkembangan mata yang sehat. Pastikan anak mendapat cukup waktu di luar ruangan setiap harinya, minimal 1-2 jam.

LASIK mata adalah prosedur medis canggih yang sangat bermanfaat untuk mengatasi gangguan penglihatan pada orang dewasa. Namun, bagi anak kecil, tindakan ini belum dianjurkan karena mata mereka masih berkembang dan terdapat risiko jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami. Pendekatan yang lebih aman dan efektif saat ini adalah melalui penggunaan kacamata, terapi myopia control, dan perubahan gaya hidup.

Sebagai orang tua, peran kita adalah mendampingi dan mencari solusi terbaik dengan berkonsultasi langsung pada dokter spesialis mata anak. Ingat, penglihatan anak adalah investasi jangka panjang. Tindakan terburu-buru tanpa pemahaman yang tepat justru bisa berisiko. Bijaklah dalam menentukan langkah, karena terkadang yang terbaik bukan yang paling cepat, tapi yang paling sesuai.

Dan bagi sobat orang tua yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang prosedur LASIK mata untuk diri sendiri, terutama jika mengalami gangguan penglihatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat direkomendasikan untuk mengunjungi situs resmi KMN EyeCare — pusat kesehatan mata terpercaya yang menawarkan layanan LASIK dengan teknologi modern dan tenaga profesional berpengalaman.

Semoga bermanfaat. 

Posting Komentar untuk "LASIK Mata untuk Anak Kecil: Solusi Dini atau Risiko yang Tak Perlu?"